Asal Usul Betta Splendens

Betta Splendens
Apa kabar sobat pelangi dimanapun anda berada di posting kali ini kami akan menjelaskan sejarah ikan cupang jenis Betta Splendens dari berbagai sumber yang kami dapatkan.

Ikan cupang termasuk ikan yang memiliki sejarah panjang. Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dia beri nama Macropodus pugnax. Pada 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya ada di alam. Regan mengganti nama ikan petarung Cantor dengan nama Betta Splendens yang dikenal saat ini.

Sebenarnya semua jenis Betta splendens (Cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek alias ปลา กัด (Pla kạd) dan selama bertahun-tahun jenis ini telah dipelihara oleh banyak orang di Thailand. Di sana mereka mengawinkan ikan petarung ini dengan jenis cupang alam. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang sempurna, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warna.

Seleksi ini dilakukan dengan menarungkan cupang dari peternak lain. Pemenang akan menjadi model bagi generasi petarung berikutnya

Karena tidak ada seleksi alam, setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh memiliki sirip dada dan sirip punggung yang panjang. Ikan ini tidak memiliki "Jiwa Petarung" karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat dibandingkan dengan cupang sirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip panjang ini hanya bisa dinikmati kecantikannya. Sebenarnya jenis cupang ini sudah ada sejak Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960-an, peternak India berhasil mendapatkan anakan cupang yang memiliki dua helai sirip ekor yang disebut jenis doubletail (cagak). Ciri khas jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuh yang sedikit pendek. Karena mereka ingin menghilangkan karakteristik ini, mereka mengawinkan cupang jenis doubletail dengan tipe sirip tunggal, tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru berbagai bentuk sirip dada dan perut.

Perlahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia merespons dengan melakukan persilangan besar-besaran cupang ekor panjang. Sekarang para penghobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikan mereka sehingga karakteristik ikan mereka tetap terjaga. Pada tahun 1960, peternak Amerika Warren Young berhasil menyeberang cupang dengan sirip yang sangat panjang dan ia menamakannya "Betta Libby", sesuai dengan nama istrinya. Ikan-ikan ini kemudian dijual kepada penggemar di seluruh dunia dan terutama untuk petani di Asia. Tipe ini kemudian berkembang menjadi tipe Veil Tail atau biasa disebut cupang slayer

Veil Tail Betta / Cupang Slayer
Pada saat yang sama, peternak Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke, menghasilkan jenis pertama dari Delta Tail Betta. Tipe ini memiliki ekor segitiga yang simetris. Jadi pada tahun 1967 IBC (International Betta Congres) didirikan. Tujuan dari IBC adalah untuk menyeberang cupang yang memiliki sirip lebar dan simetris. Tipe ini memiliki kapasitas berenang yang lebih baik. Tetapi butuh waktu lama untuk menghasilkan jenis ini. Pada tahun 1980, peternak Amerika yang terkenal seperti Peter Göettner dan Paris Jones, mengembangkan jenis Super Delta dengan sirip yang sangat besar. Pada tahun 1984, Guy Delaval dari Prancis mengimpor spesies ini ke Prancis. Delaval memilih dan mengawinkannya untuk mendapatkan sirip punggung yang lebih besar. Pada tahun 1987, ia berhasil mendapatkan ikan dengan sirip 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni menganggapnya mustahil karena biasanya cupang dengan Delta Tail atau Super Delta asimetris hanya memiliki sudut 160 derajat. Laurent Chenot dan Rajiv Massilamoni mulai bekerja bersama untuk membudidayakan cupang untuk mempertahankan tipe ini.
Delta Tail

Super Delta Tail
Namun karena mereka terlalu sering mengawinkan jantan dengan kerabatnya (inbreed) sehingga ikan tidak mau lagi mendekati betinanya. Akhirnya mereka menyilangkan cupang betina yang datang dari Delaval, sedangkan jantan adalah tipe Melano Double Tail keturunan Amerika. Ikan ini kemudian dinamai R39 dan disilangkan dengan semua jenis produk betina dari Chenot dan Massilamoni. Ternyata beberapa ikan memiliki sirip 180 derajat. Pada 1991 peternak Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya "Halfmoon". Dia mulai berkolaborasi dengan Chenot dan Massilamoni dan menyilangkan tipe-tipe Amerika dan memproduksi lebih banyak cupang Halfmoon. Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan ikan halfmoon mereka di pameran IBC di Tampa Florida dengan nama CHENMASWIL. Mereka memenangkan "Best of show". Ini adalah awal dari demam Halfmoon.

Halfmoon Betta

Dalam 5-10 tahun terakhir berbagai jenis ikan dengan sirip beragam telah ditemukan. Peternak Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis Crown Tail. Tipe ini memiliki karakteristik tulang sirip yang tumbuh di luar sirip. Karena itu, bentuknya seperti sisir sehingga ikan ini disebut juga tipe Comb Tail / Serit.
Crown Tail
Tetapi temuan dari jenis lain sirip dan ekor masih sedang dikembangkan oleh semua orang di seluruh dunia, bahkan juga dari mutasi warna dan sisik semakin beragam belakangan ini.

Demikian sobat pelangi semoga dengan artikel Asal Usul Betta Splendens ini dapat menambah wawasan dan semangat kita para penggemar cupang Indonesia untuk mengembangkan jenis - jenis cupang baru. Baca juga artikel  Sekilas Tentang Ikan Cupang

Ikuti terus blog Pelangi Hobi Kultur ini untuk artikel - artikel menarik lainnya