Cara Kultur Kutu Air

Sobat pelangi kadang kita kesulitan untuk mencari pakan hidup, lalu bagaimanakah cara kita mendapatkan pakan hidup jika kita tidak punya waktu atau tidak dapat menemukan pakan hidup di daerah kita?. Pada artikel kali ini kami akan membahas bagaimana cara kultur kutu air sebagai pakan ikan cupang dengan mudah.
Kutu air adalah hewan kecil yang biasa diberikan sebagai pakan hidup untuk berbagai jenis benih ikan dan ikan hias kecil seperti guppy dan cupang. Kandungan protein kutu air yang tinggi, mencapai 60% dan kandungan lemak sebesar 4% membuatnya sangat cocok untuk pakan benih ikan yang dalam masa pertumbuhan.
Jenis kutu air yang mudah dibudidayakan dan stater atau bibitnya mudah didapatkan adalah daphnia dan moina. Kedua jenis kutu air ini termasuk dalam keluarga arthopoda, kelas crustacea dan ordo caldocera. Keduanya merupakan jenis udang renik.

Moina sp

Moina sp
(Gambar : UNH Center for
Freshwater Biology)
Ukuran tubuh moina lebih kecil dari daphnia, sekitar 0,9-1,8 mm. Warna tubuhnya cokelat kemerahan. Pada bagian perutnya terdapat 10 rambut getar atau silia, dan pada bagian punggungnya ditumbuhi rambut kasar. Di alam, koloni daphnia biasanya bercampur baur dengan moina, sehingga secara kasat mata kedua jenis zooplankton ini sulit dibedakan.

Moina dapat ditemukan di seluruh perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk dan kolam. Suhu perairan ideal bagi pertumbuhan moina berkisar 24°-30° C dengan pH 6,5-7,5.

Moina bisa berkembang biak secara aseksual dan seksual. Siklus hidup moina jauh lebih pendek yaitu sekitar 13 hari. Dengan kemampuan bereproduksi sekitar 32 ekor per hari.

Daphnia sp

Daphnia Magna
(Gambar: PLOS Biology)
Daphnia berbentuk lonjong agak pipih ukurannya sekitar 1-5 mm. Warna tubuh daphnia cokelat kemerahan. Bagian kepalanya mempunyai dua antena dan ekornya melancip. Di kolam, koloni daphnia akan terlihat seperti titik-titik merah yang mengambang bergerombol di permukaan air.

Daphnia banyak ditemukan di perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk, kolam dan sungai. Tempat ideal bagi pertumbuhan daphnia adalah perairan dengan suhu 26°-30° C dengan pH 6,5-7,5.

Seperti moina daphnia bisa berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Dalam perkembanganbiakan aseksual, moina akan menghasilkan telur yang bisa menetas tanpa perlu dibuahi. Sedangkan pada perkembangbiakan seksual, daphnia jantan dan betina melakukan perkawinan dan menghasilkan anak.

Siklus hidup daphnia sekitar 34 hari dan bisa melahirkan anak setiap hari. Daphnia bertelur atau beranak dengan jumlah sekitar 39 ekor per hari. Pada jenis tertentu seperti Daphnia Magna, bisa bertelur hingga 100 ekor.

Kultur Kutu Air

Kultur atau budidaya kutu air jenis Daphnia sp atau Moina sp pada dasarnya sama saja karena habitat hidup, jenis makanan, dan tipe perkembangbiakannya relatif sama. Untuk bibit atau starter bisa kita dapatkan di penjual ikan hias atau di toko online. Sedangkan media kulturnya dapat menggunakan ember, kolam terpal atau kolam tanah. Yang terpenting adalah menyiapkan makanan untuk kutu air yang akan kita kultur, makanan alami kutu air adalah pythoplankton, sedangkan untuk makanan buatan dapat berupa ragi atau pelet udang yang dijual di toko perikanan.

Kolam Tanah atau Semen

Tempat terbaik untuk membudidayakan kutu air adalah kolam tanah atau kolam beton dengan dasar tanah. Luas kolam dapat menyesuaikan kebutuhan.
Langkah - langkah :

  1. Keringkan kolam dan diamkan selama 2-3 hari sampai dasarnya kering kemudian sebarkan kapur dengan dosis 1-2kg/m² agar PH tanah lebih stabil dan mengurangi parasit.
  2. Tambahkan pupuk untuk menumbuhkan pythoplankton sebagai makanan kutu air, dapat menggunakan pupuk kandang dengan dosis 2kg/m² dan diamkan selam 3-5 hari sampai kering agar amonia dari pupuknya hilang.
  3. Genangi air dengan kedalaman 25cm biarkan sampai airnya berwarna coklat kehijauan yang berarti pythoplankton sudah tumbuh, tunggu sampai airnya benar - benar pekat, kira-kira 4-6 hari kemudian tambahkan air sampai ketinggian 50cm.
  4. Tebar bibit kutu air, semakin banyak bibit yang ditebar maka perkembangannya akan semakin cepat.
  5. Biasanya dalam 7 - 11 hari sudah dapat dilakukan pemanenan, dapat dilihat dengan kutu air dipermukaan air yang berwarna kemerahan.
  6. Panen dilakukan dengan cara menyerok kutu air menggunakan plankton net, atau jaring khusus kutu air.

Kolam Terpal, Bak Plastik, Ember

Jika lahan kita terbatas maka kita dapat mengkultur kutu air di tempat yang kecil seperti kolam terpal, bak plastik maupun ember. Caranya adalah dengan menumbuhkan pythoplankton terlebih dahulu, menumbuhkan pythoplankton di kolam terpal atau bahan plastik tentunya berbeda dengan di kolam tanah. Caranya adalah sebagai berikut :
  1. Menggunakan kotoran ayam yang sudah kering, masukkan kotoran ayam kedalam karung atau kain dengan dosis 2kg/m² dengan ketinggian air kurang lebih 25cm. Tunggu 3-6 hari sampai airnya menjadi hijau pekat.
  2. Menggunakan air bekas akuarium atau kolam ikan lele, masukan air bekas kolam atau akuarium kedalam media kultur dan tambahkan air cucian beras tunggu sampai air menjadi hijau, jika ingin mempercepat dapat ditambahkan ikan mas atau ikan komet dan biarkan sampai airnya menjadi hijau pekat.
  3. Menggunakan starter chlorella atau spirulina, jika kita membeli starter chlorella atau spirulina biasanya akan disertakan panduan untuk mengkulturnya
  4. Setelah air hijau pekat bibit kutu air dapat dimasukan kedalam media tapi sebelumnya pastikan air yang akan digunakan sudah tidak mengandung amonia atau tidak berbau pesing atau busuk.
  5. Sebaiknya siapkan dua wadah atau lebih untuk membuat pythoplankton, karena media yang digunakan kecil maka pemanenan dilakukan dengan cara menguras media kultur dan memindahkan sebagian kutu air kedalam media baru yang sudah disiapkan sebelumnya. Jadi kultur kutu air kita dapat berlanjut terus menerus.

Kultur Kutu Air Instan

Selain cara diatas ada cara yang lebih mudah tetapi dengan resiko tingkat kematian yang tinggi juga karena yang akan kita gunakan sebagai makanan kutu air adalah makanan buatan yang jika diberikan terlalu banyak makan akan mencemari media kultur dan menyebabkan kematian untuk kutu airyang kita  kultur. Caranya :
  1. Siapkan media kultur, ember atau bak plastik, gunakan air sumur atau air keran yang sudah diendapkan selama 1-3hari.
  2. Masukan bibit kutu air kedalam media dan berikan pakan.
  3. Jika menggunakan susu bubuk - satu sendok teh / 1 m3 air kultur, caranya campurkan susu bubuk dengan air satu gelas dan aduk hingga rata kemudia tuang kedalam media
  4. Jika menggunakan pelet udang atau yeist - seperempat sendok teh / 1 m3 air kultur, caranya dengan mencampurkan kedalam satu gelas air aduk hingga rata, kemudian endapkan selama kurang lebih 15 menit, dan berikan air campurannya saja, endapan pelet / yeist jangan ikut dimasukan ke karena akan mencemari media.
  5. Berikan makanan setiap 3 hari sekali, dan jangan menambah dosisnya karena akan mencemari air.
  6. Panen dapat dilakukan setelah hari ke-7 untuk moina dan hari ke-11 untuk daphnia
Demikian kiranya artikel kali ini semoga dapat menambah pengetahuan dan membantu sobat pelangi yang kesulitan untuk mendapatkan pakan alami didaerahnya. Jangan lupa baca artikel - artikel menarik yang lainnya dari kami. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Referensi :